Kamis, 05 April 2018

buku peradaban


AKU DAN KEABADIAN
Ini adalah tulisan tentang aku..
Tentang aku manusia fana yang mengharap dapat selamanya berkontribusi dalam dunia yang ku tinggalkan. Yang aku harapkan tetap dapat mengajari anak cucuku tentang apapun yang aku tau. Aku yang menginginkan mereka memikirkan apa yang aku fikirkan.. aku yang mengharapkan mereka tahu bahwa ilmu yang mereka miliki tak akan pernah lekang bahkan oleh kematian sekalipun.
Wahai generasiku...
Ilmu pengetahuan merupakan satu anugerah paling berharga yang Allah turunkan untuk mu. Kau tau kita tak memiliki bisa sebagaimana ular, namun dengan akal yang kau bekali dengan ilmu, kau dapat mengalahkan dia. Kau tau harimau yang paling garang, bertaring, punya kekuatan yang jauh lebih kuat darimu. Namun dengan ilmu mu kau bisa menjinakkan dia. Allah adil. Jangan engkau mendzalimi dirimu dengan kebodohan. Jangan engkau mendzalimi hidupmu hanya dengan kau habiskan untuk duniawi.
Wahai anakku...
Dulu, aku selalu berharap dapat membaca seluruh isi perpustakaan seumur hidupku. Sebab aku hanya akan menghabiskan seluruh hidupku di satu sudut bumi ini saja dan langkah kakiku sangatlah terbatas. Buku menceritakan apapun yang belum mampu aku lihat, penulis-penulis yang briliant itu mengutarakan ide-idenya yang cemerlang, segala pengetahuan mereka yang tak terbatas. Belajarlah dari mereka juga anakku.. pengalaman adalah guru yang paling berharga. Namun pengalaman tidak harus pengamalan. Belajarlah juga dari mereka. Dari jatuh bangun mereka, dari kesalahan orang-orang yang ada di masa lalu karena sepanjang hidupmu tak akan cukup untuk melakukan semua kesalahan itu.
Nak......
Ilmu dan pengetahuan yang kita miliki, bagaikan cermin bagi kita untuk bersikap dan menentukan bagaimana orang lain akan memperlakukan kita. Dikarenakan ilmu adalah karunia diatas segala karunia. Melebihi rupa maupun harta.
Kecantikan akan melebur seiring dengan menuanya usia, sedang harta adalah perhiasan dunia yang akan kau tinggalkan. Harta hanyalah titipan yang dapat diambil Allah kapanpun dengan cara yang beragam. Semakin banyak harta maka semakin kuat kita harus menjaga, namun semakin melimpah ilmu yang kita miliki, semakin kuat ilmu menjaga kita. Semakin menua, orang yang berilmu akan semakin bijaksana dan dihormati oleh generasinya. Ingatlah... ilmu pengetahuan yang membedakanmu dari makhluq Allah yang lain. ilmu pengetahuan yang membuatmu sempurna dibandingkan dengan makhluq Nya di seluruh semesta.
Wahai cucuku....
ketahuilah.. sebagaimana Rasulmu dahulu pernah bersabda bahwasannya ilmu itu bagaikan hewan buruan. Kau harus mengikatnya agar tak lepas.. kau tau bagaimana cara mengikatnya?.. ya. Menulislah. Tulisan membuatmu teringat meski puluhan tahun mungkin telah berlalu, tulisan membuatmu tetap dibaca sekalipun kau telah wafat. Pada akhirnya generasimu dapat mempelajarinya, untuk diajarkan kembali,, diajarkan kembali dan diajarkan kembali.. kau tau nak,, pahalamu tak terputus dan paling beruntungnya manusia adalah saat nafasnya telah terhenti namun pahalanya tetap mengalir dan menemanimu dalam kuburmu..
Buku menghantarkan aku kepada keabadian. Meskipun aku telah mati dan tak akan pernah dapat ditemui di bumi, namun goresan penaku, buah pemikiranku akan selalu dapat kau tatap. Kau akan membacanya, mempelajarinya, kau akan tetap dapat mengenalku sedekat bumi dan telapak kaki. Aku menulis bukan karena aku hebat.. tidak harus mumpuni untuk menulis.. kau hanya butuh kemauan dan kesepenuh hatian. Menulislah dari hati karena  ia akan jatuh dihati pula. Jangan menunda lagi seakan-akan kau dapat menunda kematianmu.
Satu yang tak boleh kau lupa..
Ilmu Allah sangatlah melimpah. Bahkan jika seluruh air samudra di dunia ini dijadikan tinta untuk menulisnya, niscaya tak akan cukup. Jangan pernah merasa bangga.. apalagi merasa cukup dengan buku yang telah khatam kau baca, juga pengetahuan yang kau rasa telah memadai. Sebab jika kau merasa matang, maka itu pertanda bahwa sebentar lagi kau akan busuk. Tetap rendahkan hatimu. Menjadi padi yang kian berisi kian merunduk. Semakin kau tau maka semakin kau tau betapa bodohnya dirimu.
Menulislah dengan baik sebaik tujuanmu menulis. Untuk mendapatkan ridho Tuhanmu, untuk menjaga ilmu-ilmu Nya yang telah dititipkan kepadamu, sebagai bentuk tablighmu, sebagai bentuk amanahmu. Sucikanlah niatmu sebab saat niat mu terkotori oleh  nafsu duniawi, maka keridhoan tidak akan pernah engkau dapatkan dan Pahala yang terus mengalir jangan pernah engkau tunggu.
Jadilah generasi keabadianku. Bacalah... bacalah.. bacalah... sebab bila kau tak suka membaca bagaimana kau akan memaksa orang lain untuk membaca tulisanmu. Membaca membuat tulisanmu menjadi berisi dan berkualits. Maka dari itu jangan hanya kau mengambil salah satu, tapi terapkan lah keduanya. Membaca agar kau mengenal dunia dan menulis agar dunia mengenalmu.
Diantara tantangan dalam menulis adalah berfikir sebaga pencipta dan pembaca pada saat bersamaan. Namun aku tau kau pasti mampu, tugasmu hanyalah menulis kebenaran sehingga yang kau tuai adalah kebenaran pula. Dengan menulis kau tengah membangun peradaban. Kau telah ikut berperan dalam panggung sejarah dan dengan peran yang paling mulia, yakni edukasi.
Pena merupakan satu hal yang paling ditakuti oleh para pemimpin dunia nak.. pena lebihlah tajam daripada pedang. Dengan pena engkau dapat merubah apapun. Apapun yang telah engkau tumpahkan lewat penamu, ia tak akan dapat kau tarik lagi. Oleh karena, tulislah segala sesuatu yang sekira kau tak akan menyesalinya. Sebab tulisan adalah cerminan bagaimana cara kau berfikir dan kau sedang mengajak dunia untuk mengikuti cara fikirmu.
Nak...
Engkau masih belia. Tenagamu sempurna dan kau memasuki bagian dari usia muda yang selalu dibanggaan oleh seluruh bangsa. Aku kembali mengulangi pesanku.. mengabdilah nak... mengabdilah.. mengabdilah untuk keabadian. Membacalah dan menulislah.. Agar kau dikenal tidak hanya oleh generasimu, tapi juga generasi sesudahmu, dan kau juga dapat mengennal generasi-generasi sebelummu.
Inilah tulisanku.. wujud keabadianku... yang dapat kau baca kapanpun kau mau... ikutilah nasehatku niscaya kau tak akan menyesal. Satu ungkapan favoritku yang terakhir ingin aku tulis adalah, ini tentang si dia yang abadi, seorang yang dikenang oleh sejarah dari geberasi ke generasi, praemodia ananta toer yang mengatakan “tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun?.. karena kau menulis. Suaramu tak akan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh dikemudian hari”



Selasa, 03 April 2018

percayalah... kalian yang membaca huruf ini istimewa..

bismillaahirrahmaanirrahiim..
dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


Untuk siapapun kalian... yang ditakdirkan oleh Allah untuk menatap tulisan ini.. perkenalkan.. namaku Muna Roidatul Hanifah, seorang mahasiswi semester 2 jurusan Sejarah Peradaban Islam di sebuah Institut Agama Islam Negeri yang tengah naik daun. terlepas bagaimana kalian memperlakukan tulisan ini, aku bersyukur.
Tahukah kalian?
Kalian pasti adalah Anugerah yang dikirimkan Allah untukku. kalian pastilah orang-orang rendah hati yang dengan murah hati menengok curahan gadis amatiran yang baru pertama kalinya menulis di blog.
kalian pastilah orang-orang pandai yang gemar membaca dan menghargai karya orang lain.
siapapun kalian... dimanapun kalian.. dan kapanpun tulisan ini jatuh tepat di lensa mata kalian.. percayalah.. bagiku kalian spesial. dan saat ini juga aku sangat ingin mengenal kalian.

Biar aku ceritakan hai teman baruku...
ini adalah pertama kalinya aku menulis di blog. rasanya kaku dan dredeg. mungkin karena hobiku menulis sudah terkubur agak lama. sampai datang malam ini, tanggal 03 bulan April tahun 2018 tepat pukul 23.11 aku kembali menggali satu bagian dari duniaku yang ternyata diam-diam kurindukan juga. yang pertama kali aku fikirkan adalah menulis asal-asalan. tentu saja.. keinginanku menulis tiba begitu saja.

ada yang ingin tau kenapa kububuhkan nama "silahkan menyejarah"?
haha.. iya.. karena aku mahasiswi sejarah lah. apa yang dapat aku tulis selain pemahamanku yang masih sangat dangkal terhadap sejarah. jadi jangan sungkan tuk menasehati dan memberi masukan kawan.. karena sungguh kawan barumu ini masih sangat amatir dalam dunia kepenulisan.

jangan bosan ya untuk menyimak cerita-ceritaku nanti... cerita tentang sejarah kita pastinya..
cita-citaku adalah membangunkan para kawula muda tentang betapa urgennya sejarah. tak berlebihan kalau aku katakan bahwa nilai kepedulian terhadap sejarah semakin memprihatinkan,, padahal sejarah adalah hal yang menyenangkan.. mengasikkan.. dan membuatmu candu..
tak percaya?????....

silahkan menyejarah....



Mengupas Dalil-Dalil Seputar Busana Perempuan dalam Islam dan Penafsirannya

  source: Pixabay Kita mengenal Al-Qur’an dan Hadist sebagai rujukan utama dalam menentukan hukum Islam. Tata cara berpakaian hingga atrib...